Jumat, 05 April 2019

Review Harian Yamaha Aerox 155 VVA ABS

Review Harian Yamaha Aerox 155 VVA ABS (S-Version).

Hai mas broh… Kembali lagi kita akan membahas review motor, topik kali ini adalah maxi skutik Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version). Maxi skutik ini bukan motor baru kinyis-kinyis seperti beberapa artikel review sebelumnya, namun tetap menarik untuk dibahas. Seperti apa hasil review harian Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version)? Bagi yang penasaran silakan dilanjut membacanya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak kepada Yamaha Jateng yang telah memberikan kesempatan kepada blog kecil ini. Untuk merasakan sensasi berkendara dan melakukan review harian Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version) selama beberapa hari. Yamaha Aerox 155 vva ini ketika saya bawa umurnya hampir 1 tahun, tetapi odometernya masih terhitung rendah yaitu 4501 km. Motor tersebut saya bawa selama 8 hari, untuk dibawa kesana kemari dan dicoba beberapa orang. Tentunya cukup donk untuk bisa memberikan gambaran mengenai review harian Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version) ini?
speedometer Yamaha Aerox 155 vva ABS

Review Harian Yamaha Aerox 155 VVA ABS (S-Version)

• Desain

Pertama kali memandang maxi skutik Yamaha Aerox 155 vva, kesannya sangar sebab dimensinya bongsor. Dibekali ban tubeless besar, memperlihatkan kaki yang kokoh. Sporty, karena desainnya menyudut tajam. Lampu depan dan belakang menggunakan LED, sehingga untuk masalah penerangan benar-benar terang. Speedometer full digital, lengkap dari odometer, trip, average fuel, rpm, dan indikator lainnya. Plastik dan cat saya acungi jempolan vroh! Tebal dan solid, dari plastik body sampai cover knalpot dan radiator.

• Ergonomi

Berhubung foto saya tidak ada yang jelas, saya pakai foto dari orang lain. Tapi foto di atas itu adalah korban eksperimen saya sih, nanti artikelnya menyusul. Ya seperti pada saat saya bawa All New Yamaha Vixion R 2018 untuk dicoba orang lain gitu. Posisi ridingnya hampir mirip seperti foto di atas karena tinggi badannya sama, cuma berat badan beda, lebih ringan saya tentunya. Badan tegak, jangkauan tangan ke stang tidak jauh, kaki rilex tidak kena dek depan. Cuma Yamaha Aerox 155 vva ini kaki kita tidak bisa selonjoran seperti naik Nmax. Kan beda desain, pijakan kaki panjang dan pas di kaki.
Review Yamaha Aerox 155 vva S-version

• Handling

Awalnya pasti agak pesimis soal handling ketika melihat maxi skutik ini, soalnya besar dan bongsor. Memang berat vroh jika dalam keadaan diam, tapi ketika sudah jalan, hhmm… Rasanya nikmat dan bikin ketagihan loh! Kesan di awal tadi sirna, motornya anteng, anteb dan untuk bermanuver enak juga. Tapi ingat jangan lupa bahwa dimensi motor ini besar dan panjang, jadi jangan asal selap selip di kemacetan!

• Performa Mesin

Dengan menggunakan mesin berkapasitas 155cc Liquid cooled 4-stroke, SOHC. Soal akselerasi, saya akui responsif banget nih motor. Saya berhenti dalam keadaan mesin menyala dan tidak sengaja handle gas kesenggol sedikit tangan orang lain dari depan. Asyem motornya langsung lompat, saya hampir njengkang ke belakang vroh! Spontan saya sampluk tuh tangan, kalau enggak, bakal jatoh bego beneran deh. Ok tadi sekedar intermezzo saja dan pengen berkata kasar saat itu, hahaha…
Balik lagi, akselerasi Yamaha Aerox 155 vva saya akui memang enteng. Secara klaim bobot motor ini 118 kg dan dengan kapasitas mesin 155 vva tentu saja PWR nya lumayan nampol. Saat mengendarainya feel nya itu beda, nih motor seakan pengennya diajak lari kencang mulu. Apalagi kalau sudah diatas 6.000 rpm, saat vva aktif gak begitu terasa kalau kecepatan sudah agak tinggi. Lha motornya anteng dan anteb sih vroh, beda dengan ketika mengendarai saudaranya yaitu Yamaha Nmax 155 vva.
Yamaha Aerox 155 ABS

• Pengereman dan Suspensi

Saya acungi empat jempol kalau masalah pengereman di motor Yamaha, semua pakem dan handle nya empuk. Wah apalagi yang saya bawa adalah Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version), ngerem tanpa rasa khawatir. Saya iseng cobain nih, bejek kenceng lalu saya rem depan secara kuat dan benar ABS nya bekerja secara baik. Ban sama sekali tidak mengunci atau motor sampai njungkel, pengendara jadi lebih aman dan nyaman.
Soal suspensi, entah mengapa saya merasa shockbreaker depan nya itu terlalu empuk. Jadi ketika melaju agak kencang dan kena lubang atau jalan yang kurang rata, ada suara jedug. Yang belakang ketika untuk boncengan juga ada suara jedug saat kena jalan yang kurang bagus atau polisi tidur. Mungkin solusinya shockbreaker depan perlu ditambahkan oli shock supaya agak keras sedikit. Dan untuk yang belakang bisa ganti shockbreaker aftermarket yang lebih bagus. Yah maklum karena Yamaha Aerox 155 vva itu termasuk motor matik yang besar dan berat.
Sekian coretan sederhana mengenai review harian Yamaha Aerox 155 vva ABS (S-Version)dari saya. Yang namanya suatu produk tentu tidak ada yang sempurna, ada kelebihan tentu ada kekurangan. Semoga bisa bermanfaat bagi yang ingin mencari referensi atau untuk menambah pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar